Nabi Sulaiman, dikenal dengan kebijaksanaannya, dihadapkan pada tiga pilihan besar: harta, pangkat, dan ilmu. Ia memilih ilmu pengetahuan, yang menurutnya adalah dasar dari kebijaksanaan dan kepemimpinan yang adil. Dengan memilih ilmu, Nabi Sulaiman menunjukkan bahwa pengetahuan adalah kunci untuk mengelola kekayaan dan kekuasaan secara efektif.
Di zaman sekarang, banyak orang lebih memilih harta dan pangkat. Harta sering dianggap sebagai ukuran kesuksesan dan kebahagiaan, sedangkan pangkat dianggap sebagai pencapaian sosial yang tinggi. Namun, sering kali pencarian akan kekayaan dan kekuasaan dapat mengabaikan pentingnya ilmu dan kebijaksanaan.
Kisah Nabi Sulaiman mengajarkan bahwa ilmu adalah landasan utama dalam membuat keputusan yang bijaksana dan adil. Dengan mengutamakan ilmu, kita dapat mengelola sumber daya dan kekuasaan dengan lebih baik, serta berkontribusi secara positif kepada masyarakat.
Penulis: Damar Prayogi
Tidak ada komentar
Posting Komentar